WIRADESA – Seorang laki-laki tanpa identitas tewas mengenaskan
tertabrak Kereta Api Majapahit Jurusan Jakarta – Semarang di sebelah
barat palang pintu perlintasan KA masuk Desa Warulor, Kecamatan
Wiradesa, Minggu (15/3) malam. Tubuh korban sempat terseret Kereta Api
hingga 200 meter.
Informasi yang diperoleh, peristiwa terjadi sekitar pukul 22.00. Saat itu korban sedang duduk santai di rel kereta tepatnya di sebelah barat palang pintu perlintasan KA Desa Warulor Wiradesa.
Selang beberapa menit, datang Kereta Api Majapahit dari arah barat ke timur. Meski warga sekitar sudah memperingatkan untuk menjauh dari lokasi, namun korban tak mengindahkan peringatan tersebut.
“Saya sudah meneriaki awas-awas supaya minggir ada kereta api akan melintas, akan tetapi korban tidak mendengar karena KA sudah dekat sehingga korban tertabrak KA,” ungkap Eri (30), warga Desa Warulor Rt.07 / Rw.04 , Kecamatan Wiradesa, ketika dimintai kesaksian oleh petugas.
Akibat kecelakaan itu, tubuh korban terseret Kereta Api dari tempat kejadian hingga 200 meter. Sementara tubuh ditemukan dalam keadaan sudah hancur serta potongan tubuh yang lain tercecer di sepanjang rel.
Adanya kejadian itu, warga melaporkan ke Polsek Wiradesa. Polisi yang mendapat informasi langsung menuju ke lokasi guna mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Keraton.
Kasubbag Humas Polres Pekalongan AKP Guntur Tri Harjani mengatakan, begitu menerima informasi pihaknya langsung mendatangi lokasi.
“Jajaran Polsek Wiradesa dan tim Identifikasi Polres Pekalongan langsung ke lokasi. Setelah meminta keterangan sejumlah saksi, jenazah kami bawa ke RSUD Kraton,” jelasnya.
Terkait identitas korban, pihaknya tidak menemukan identitas di tubuh korban. Untuk ciri fisik, masih dilakukan penyelidikan, sebab kondisi tubuh korban rusak dan terpisah pada beberapa bagian.
“Kami masih selidiki, untuk mencari identitas korban. Ciri fisik masih didalami. Informasi awal, korban diduga mengalami gangguan jiwa.”
Untuk itu, bagi masyarakat yang mempunyai anggota keluarga hilang diharapkan segera melapor ke kepolisian atau bisa langsung ke RSUD Kraton. “Bagi masyarakat, yang kehilangan anggota keluarga, bisa melapor, mungkin saja, korban merupakan anggota keluarga mereka,” pesannya
Informasi yang diperoleh, peristiwa terjadi sekitar pukul 22.00. Saat itu korban sedang duduk santai di rel kereta tepatnya di sebelah barat palang pintu perlintasan KA Desa Warulor Wiradesa.
Selang beberapa menit, datang Kereta Api Majapahit dari arah barat ke timur. Meski warga sekitar sudah memperingatkan untuk menjauh dari lokasi, namun korban tak mengindahkan peringatan tersebut.
“Saya sudah meneriaki awas-awas supaya minggir ada kereta api akan melintas, akan tetapi korban tidak mendengar karena KA sudah dekat sehingga korban tertabrak KA,” ungkap Eri (30), warga Desa Warulor Rt.07 / Rw.04 , Kecamatan Wiradesa, ketika dimintai kesaksian oleh petugas.
Akibat kecelakaan itu, tubuh korban terseret Kereta Api dari tempat kejadian hingga 200 meter. Sementara tubuh ditemukan dalam keadaan sudah hancur serta potongan tubuh yang lain tercecer di sepanjang rel.
Adanya kejadian itu, warga melaporkan ke Polsek Wiradesa. Polisi yang mendapat informasi langsung menuju ke lokasi guna mengevakuasi jasad korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Keraton.
Kasubbag Humas Polres Pekalongan AKP Guntur Tri Harjani mengatakan, begitu menerima informasi pihaknya langsung mendatangi lokasi.
“Jajaran Polsek Wiradesa dan tim Identifikasi Polres Pekalongan langsung ke lokasi. Setelah meminta keterangan sejumlah saksi, jenazah kami bawa ke RSUD Kraton,” jelasnya.
Terkait identitas korban, pihaknya tidak menemukan identitas di tubuh korban. Untuk ciri fisik, masih dilakukan penyelidikan, sebab kondisi tubuh korban rusak dan terpisah pada beberapa bagian.
“Kami masih selidiki, untuk mencari identitas korban. Ciri fisik masih didalami. Informasi awal, korban diduga mengalami gangguan jiwa.”
Untuk itu, bagi masyarakat yang mempunyai anggota keluarga hilang diharapkan segera melapor ke kepolisian atau bisa langsung ke RSUD Kraton. “Bagi masyarakat, yang kehilangan anggota keluarga, bisa melapor, mungkin saja, korban merupakan anggota keluarga mereka,” pesannya